Pendahuluan
As kruk merupakan komponen penting dalam sepeda motor yang berfungsi untuk mengubah gerakan naik-turun piston menjadi gerakan putar roda belakang. Dua sepeda motor yang terkenal di Indonesia, Honda Tiger dan Honda Megapro, memiliki perbedaan pada as kruknya. Perbedaan ini mempengaruhi performa dan ketahanan kedua sepeda motor tersebut.
Spesifikasi Teknis
-
Honda Tiger
- Tipe: Single-overhead camshaft (SOHC)
- Jumlah klep: 2
- Diameter x langkah: 77,0 x 55,0 mm
- Kompresi: 9,0:1
- Daya maksimum: 13,2 kW (18 PS) pada 8.000 rpm
- Torsi maksimum: 15,5 Nm pada 6.500 rpm
-
Honda Megapro
- Tipe: Double-overhead camshaft (DOHC)
- Jumlah klep: 4
- Diameter x langkah: 77,0 x 58,0 mm
- Kompresi: 10,7:1
- Daya maksimum: 14,0 kW (19 PS) pada 8.000 rpm
- Torsi maksimum: 17,0 Nm pada 6.500 rpm
Perbedaan Konstruksi
Perbedaan utama antara as kruk Tiger dan Megapro terletak pada konstruksinya. As kruk Tiger menggunakan sistem SOHC, di mana hanya terdapat satu camshaft di atas kepala silinder. Sementara itu, as kruk Megapro menggunakan sistem DOHC, di mana terdapat dua camshaft, yaitu camshaft masuk dan camshaft buang.
Konstruksi DOHC memungkinkan Megapro memiliki empat klep, yaitu dua klep masuk dan dua klep buang. Hal ini meningkatkan aliran udara ke dan dari ruang bakar, sehingga menghasilkan daya dan torsi yang lebih besar dibandingkan dengan Tiger yang hanya memiliki dua klep.
Perbedaan Performa
Perbedaan konstruksi as kruk berdampak pada performa kedua sepeda motor. Megapro yang memiliki daya dan torsi lebih besar menghasilkan akselerasi yang lebih baik dibandingkan dengan Tiger. Selain itu, Megapro juga memiliki kecepatan tertinggi yang lebih tinggi.
Meskipun begitu, Tiger memiliki keunggulan pada putaran mesin rendah. Dengan torsi yang cukup besar pada putaran mesin rendah, Tiger lebih responsif ketika digunakan untuk berkendara di jalanan perkotaan atau medan off-road ringan.
Perbedaan Ketahanan
Konstruksi as kruk yang berbeda juga mempengaruhi ketahanan kedua sepeda motor. As kruk DOHC pada Megapro lebih rumit dan memerlukan perawatan yang lebih sering dibandingkan dengan as kruk SOHC pada Tiger.
Selain itu, konstruksi DOHC membutuhkan oli mesin yang lebih banyak dan berkualitas tinggi. Jika tidak dirawat dengan baik, as kruk DOHC pada Megapro berpotensi mengalami kerusakan yang lebih serius dibandingkan dengan as kruk SOHC pada Tiger.
Kesimpulan
Perbedaan as kruk antara Honda Tiger dan Honda Megapro memberikan perbedaan yang signifikan pada performa dan ketahanan kedua sepeda motor tersebut. Megapro unggul dalam hal daya, torsi, dan kecepatan tertinggi, sementara Tiger unggul dalam akselerasi putaran rendah dan ketahanan.
Pemilihan antara Tiger dan Megapro tergantung pada kebutuhan dan gaya berkendara masing-masing individu. Jika mencari sepeda motor dengan performa tinggi dan kecepatan tinggi, Megapro adalah pilihan yang tepat. Sementara itu, jika mencari sepeda motor yang lebih responsif pada putaran rendah dan tahan banting, Tiger merupakan pilihan yang lebih cocok.