Jakarta – Yamaha Mio GT menjadi salah satu skutik andalan pabrikan berlogo Garpu Tala di segmen entry-level. Generasi pertama Mio GT yang muncul pada 2009 menggunakan sistem kelistrikan AC (Alternating Current). Namun, pada generasi terbarunya, Yamaha telah mengganti sistem kelistrikan Mio GT menjadi DC (Direct Current).
Perubahan sistem kelistrikan ini tentu saja menimbulkan pertanyaan di kalangan pencinta otomotif. Mana sebenarnya yang lebih unggul, AC atau DC? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini ulasan lengkap mengenai perbedaan dan keunggulan dari kedua sistem kelistrikan tersebut.
Sistem Kelistrikan AC
Sistem kelistrikan AC merupakan sistem kelistrikan yang umum digunakan pada kendaraan roda dua, termasuk Yamaha Mio GT generasi pertama. Sistem ini bekerja dengan mengalirkan arus listrik bolak-balik (AC) dari sumber listrik (seperti spul atau alternator) ke beban (seperti lampu, klakson, dan sebagainya).
Kelebihan Sistem Kelistrikan AC:
- Biaya Produksi Relatif Murah: Sistem kelistrikan AC lebih murah untuk diproduksi dibandingkan dengan sistem DC. Hal ini karena sistem AC tidak memerlukan komponen penyearah (rectifier) yang berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.
- Lebih Sederhana: Sistem kelistrikan AC lebih sederhana dan mudah untuk diperbaiki. Hal ini karena sistem AC tidak memerlukan rangkaian elektronik yang kompleks seperti sistem DC.
- Cocok untuk Beban Ringan: Sistem kelistrikan AC cocok untuk beban listrik yang ringan, seperti lampu, klakson, dan sebagainya.
Kekurangan Sistem Kelistrikan AC:
- Tidak Stabil: Tegangan listrik yang dihasilkan oleh sistem kelistrikan AC tidak stabil, sehingga dapat menyebabkan fluktuasi intensitas cahaya pada lampu dan kinerja komponen listrik lainnya.
- Sensitif terhadap Beban: Sistem kelistrikan AC sangat sensitif terhadap beban. Jika beban terlalu besar, tegangan listrik yang dihasilkan akan turun drastis.
- Tidak Efisien: Sistem kelistrikan AC tidak seefisien sistem DC, sehingga dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi.
Sistem Kelistrikan DC
Sistem kelistrikan DC merupakan sistem kelistrikan yang saat ini digunakan pada Yamaha Mio GT terbaru. Sistem ini bekerja dengan mengalirkan arus listrik searah (DC) dari sumber listrik (seperti aki atau alternator) ke beban (seperti lampu, klakson, dan sebagainya).
Kelebihan Sistem Kelistrikan DC:
- Tegangan Stabil: Sistem kelistrikan DC menghasilkan tegangan listrik yang stabil, sehingga memastikan intensitas cahaya pada lampu dan kinerja komponen listrik lainnya tetap konstan.
- Tidak Sensitif terhadap Beban: Sistem kelistrikan DC tidak sensitif terhadap beban. Hal ini karena sistem DC dilengkapi dengan aki yang berfungsi sebagai penyimpan energi dan stabilisator tegangan.
- Lebih Efisien: Sistem kelistrikan DC lebih efisien dibandingkan dengan sistem AC, sehingga dapat menghemat konsumsi bahan bakar.
Kekurangan Sistem Kelistrikan DC:
- Biaya Produksi Lebih Mahal: Sistem kelistrikan DC lebih mahal untuk diproduksi dibandingkan dengan sistem AC. Hal ini karena sistem DC memerlukan komponen penyearah (rectifier) dan aki.
- Lebih Rumit: Sistem kelistrikan DC lebih rumit dan sulit untuk diperbaiki. Hal ini karena sistem DC memerlukan rangkaian elektronik yang kompleks.
- Butuh Perawatan Khusus: Aki pada sistem kelistrikan DC perlu dirawat secara teratur, seperti mengisi air aki atau mengganti aki jika sudah rusak.
Kesimpulan
Sistem kelistrikan AC dan DC memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sistem kelistrikan AC lebih murah, sederhana, dan cocok untuk beban ringan. Namun, sistem AC tidak stabil, sensitif terhadap beban, dan tidak efisien. Di sisi lain, sistem kelistrikan DC lebih mahal, rumit, dan butuh perawatan khusus. Akan tetapi, sistem DC menghasilkan tegangan yang stabil, tidak sensitif terhadap beban, dan lebih efisien.
Jadi, mana yang lebih unggul, AC atau DC? Untuk penggunaan pada Yamaha Mio GT, sistem kelistrikan DC lebih direkomendasikan. Hal ini karena Mio GT merupakan skutik modern yang membutuhkan pasokan listrik yang stabil dan efisien untuk berbagai fitur kelistrikannya, seperti lampu LED, charging handphone, dan sebagainya.